Selasa, 10 Mei 2011

2010/2011 with you all students,

Tahun ini adalah tahun favorit saya selama bekerja di salah saru sekolah negeri di daerah asal saya, Maros. Mungkin karena mendapat kesempatan untuk bertugas di kelas excellent dengan kemampuan siswa-siswi yang mumpuni. Ini mejadi salah satu motivasi yang besar bagi saya untuk bereksperimen menghasilkan bahan ajaran serta materi yang menarik, tentunya karena otak saya ini agak dinamis, *I’m not trying to make a bigger case. Saya bertugas di empat kelas dengan rata-rata siswa setiap kelasnya, jadi ada sekitar 140 siswa menjadi tanggung jawab saya pada mata pelajaran Bahasa Inggris. Entah bagaimana caranya, saya hampir menghafal nama setiap siswa saya, mungkin frekuensi pertemuan dua kali seminngu juga menjadi factor pendukungnya. Dengan demikian, banyak hal-hal yang memudahkan proses mengajar saya termasuk proses penilaian karakter siswa. Saya senang mengobservasi, so…. Ini adalah sebagian tanggapan saya terhadap mereka. Mari dimualai………………….
Manusia super akselerasi adalah Annisa Ridhani Basri, mampu menyerap informasi lebih rinci dan detail. Satu-satunya siswa yang sering mendapatkan nilai 100, kadang berfikir soal saya mungkin terlalu mudah, *naif. Selain itu ada juga mereka yang super aktif bertanya dengan kritisnya Muh. Fathin Abdillah, Muh. Yusuf, Iin Mulyani, Sitti Rahmah Syan, Yustika Putri dan Graldi Ersal. Berbicara bakat atau talent, saya merasakan hal yang sangat kuat ada pada diri Muh. Yahya Alkautsar. Siswa ini pendiam, bahkan saya berfikir dia aneh, tapi luar biasanya ada sesuatu seperti language setting yang ada di kepalanya dan mungkin haya dialah satu-satunya yang punya bakat linguistik terbaik. Adalagi si Muh. Reyfan, aneh dia berandalan sekolah tapi minat belajarnya tinggi. Sering sekali saya mendapati dia termenung sendiri ataupun bergaul dengan teman dari kelas yang berbeda, well saya tak tau jelas dengan pergaulannya. Saya juga punya joker sejati, Muh. Galih Amin, Muh. Aminullah, Syarifah Azisah, Muh. Arief juga Abrianto, siswa macam mereka dengan kata lainnya ga ada loh ga rame. Ada juga si biang kerok Hasyim, Asrullah dan Muzakkir. Sampai saat ini memang ada melatar belakangi tindakan mereka, tapi ketika saya harus berkata kasar saat itu mungkin ada efek jera yang muncul. Saya juga senang dengan gaya belajar Winandar Haris & Agung, Sri & Rahmi dan Mutiara & Rosmini, hal ini semacan kolaborasi yang sempurna yang saling menopang agar yang lainnya tak tertinggal. Mungkin nama VII4 agak sedikit tertinggal, saya lelah karena kebanyakan dari mereka suka mengeluh *1/5 dari mereka, hal yang dibanggakan mungkin kemauan mereka untuk bekerja dengan sungguh-sungguh. Di kelas ini saya lebih memilih Ananda & Mahasyim sebagai the students. Di luar dari itu saya mengerti kelebihan dan kekurangan siswa-siswi saya. Mentolerir adalah hal yang sempurna karena sayapun tak akan sempurna seperti yang mereka inginkan. Selalu saja ada penyesalan tiap kali saya bertindak keterlaluan, tapi tujuan jelas untuk kedisiplinan mereka semua. Intinya saya bangga bisa mengajar kalian.  Tak ada sempurna tetapi jalan yang terbaik selalu ada toh……. I love ya all, *hug*
Trims,  

2 komentar:

  1. Assalamu Alaikum. Saya suka catatannya ibu. Sedikitnya memberi wawasan bgaimana menilai dan memberi perhatian khusus kepada anak didik. Sukses bu.. Salam..

    BalasHapus