Jumat, 04 November 2011

School, where I get sweet, bitter and plain

That is the time that I love and hate the most.
An employee like me is only for  forgotten,
They never remember the time I've given my time.
They never remember how much I've given my effort,
They never know that I am paid so much less to see them.
I never regret to be me like now,
I regret to have them.
I am blessed that they are not mine.
Now, if I count down till six months forward,
I will be so happy that finally they will be gone.
In the end, some let me go with tears,
and most of them make a celebration party as my farewell.
Then, if I meet them tomorrow, they will say,
there is no one can replace me as the best they ever know
Indeed my heart, I am free like fleeing.
Yes, let me see your faces, to know how deep your love,
how much you hate me.
I will remember you, because you ever give me a sweet.
I imagine as the sweetest honey ever.
Let me read your face, of how much you admire me then forgetting it as soon as possible.
I love you in a certain condition,
but let me hate you a while,
just a while because you are my proudness my students.
*tribute to you, my students VII3-VII7*  

Rabu, 19 Oktober 2011

Dear PEOPLE

Everyone dreams to be born with good PEOPLE around them, in fact it does not. Sometimes I am blessed to be  with PEOPLE I love and can understand me just the way I am, in contrary it feels like wanna give a sweetest stab to horrible PEOPLE but still I can't. You know being a person means that I have to perish my ego, my mad, my misunderstanding aside and show what PEOPLE want. My heart never says 'yes' to be polite and smile to all PEOPLE I know. Perhaps, only some PEOPLE know that it's not me while I am trying. I have thought that the world should give some twins to help and to save a person for some cruel time. I mean we need our own copy that behaves us like what we should be treated. In the end, I just understand of why we need PEOPLE to love and PEOPLE to hate, that's because we are human, we need a HAPPY and a while SAD,

Selasa, 27 September 2011

Books I read,




I am one of the million who believes that book is another way to explore this world. Reading books is more than an experience, but this is happening truly right here in my head. I am so gratefull that there ara some people created by awesome talent to write and to entertain the world with "book". Here are some books that I <3 to read,


1. Tetralogi Laskar Pelangi,
Novel berbasis cerita nyata masa kecil, cinta hingga perjuangan meniti pendidikan di bangku sekolah ini membuat saya tergila-gila, tak ingin berhenti membaca. Banyak nilai da semangat di dalamnya. Di antara ke empat seri buku ini, Sang Pemimpi dan edisi terakhir Maryamah Karpov-lah yang menjadi favorit saya. Bayak perasaan yang terbawa, mulai dari tertawa terbahak-bahak hingga haru biru. Inilah salah satu karya anak bangsa terbaik, the super series seperti karya J.K. Rowling.

2. Oxford Dictionary,
Bukan buku, tapi kamus tepatnya. Sahabat terbaik seharga Rp. 14.000,- (edisi bajakan) sangat setia menemani sejak tahun 2007. Bagi saya inilah guidance terbaik yang pernah ada. Oxford adalah kamus berseri yang telah diterbitkan hingga edisi kesekian, tapi tetap saja kamus Oxford New Edition saya tak ada matinya. I love you, dear.

3. The Power of Learning Style, Buku karangan Barbara Prashing ini merupakan buku terjemahan yang mungkin kesekian. Alasan kuat saya membaca buku ini adalah keinginan kuat agar segera lulus/bersarjana dan menyelesaikan skripsi saya yang kontroversial *kata KaJur. Buku ini saya dapatkan setelah perjuangan panjang dalam pencarian. Jasamu tak terkira honey...............

4. 9 Summers 10 Autumns, karya Iwan Setyawan
Satu lagi buku yang membuat saya jatuh hati. Buku ini tipis tapi sungguh dibandingkan karya sastra lain yang pernah saya baca, buku inilah yang secara lugas menggambarkan hal yang terjadi secara jelas. Di dalamnya ada semangat, ada motivasi. Great mas bro,


5. The Princess diaries, karya Meg Cabot.
Inilah buku legendaris, buku yang menjadi rebutan pada masa SMA dulu, parahnya cuma ada 1 copy di setiap edisinya. Waow....
Sudah lupa tepatnya ada berap edisi yang jelasnya saat ini saya masih ingat pada Mia Thermopolis gadis biasa yang tiba-tiba harus mewarisi tahta kerajaan Genovia. Wah tiba-tiba jadi histeris sendiri...............

6.  Holy Al-Qur'an
This is my endless book ever, selain membacanya merupakan kewajiban. Membaca kitab ini merupakan anugrah ketenangan hati, ada berkah dari huruf per huruf. It guides me to the world.

7. English Tenses and How to Use It,
Ini adalah buku grammar pertama saya sekaligus buku terlaris yang pernak dipinjam oleh kawan-kawan saya. Walaupun sudah kusam, tak ada yang mampu lebih nge-rock dibandingkan buku ini. Oh yah, belajar sambil mengerjakan soal-soal yang rumit buku ini adalah basicnya.

8. Smart Way to The TOEFL,
Mendapatkan skor TOEFL 500 adalah bantuan tulus dari buku ini. Penjelasannya padat dengan latihan soal yang banyak, amat sangat lumayan walaupun akhirnya di meja tes saya shocked karena tingkat kesulitan soal sangat jauh berbeda dari buku ini. Buku ini sekaligus menghilangkan demam TOEFL test. Buku ini best seller loh, 




"like charming boys, books make you fall first and pursue them"

Selasa, 13 September 2011

Beautiful to remember...

"Sometimes I forget my best friends, but I never forget every single knowledge my teachers have got me" (my wise words)
Dulu... saya menganggap enteng pekerjaan ini tapi sama sekali saya menghormati guru-guru saya 100%. Yang paling tak terlupakan adalah apapun yang saya lakukan saya selalu mengingat pelajaran favorit saya serta guru favorit saya. Dulu, ketika mereka tiba di hadapan saya bukan main bahagianya seperti menantikan premiere film keren. Ingin selalu berterima kasih kepada mereka, kepada Dra. Indrayani, Darna Damis S.Pd, Abd. Rasyid,S.Pd, Sri Sulastri S.Pd, Saharuddin S.Pd, Muh. Aksad Bsc, Nurwahidah S.Pd and others.  
Tak pernah bercita-cita menjadi seperti ini, tapi ada keinginan yang sangat besar dan tak mampu terdefinisikan ketika harus memutuskan masa depan. Yah, sepertinya saya ingin menjadi pendidik. Setelah menjadi seorang pendidik, baru tahu rasanya dicuekin, dibenci, dicintai sampai sangat dihargai. Sulitnya berdiri di depan kelas dengan segala materi dan persiapan, sebagai analogi bahwa SAYA HARUS LEBIH CEDAS DARI SISWA SAYA. Jelas, mana mungkin jadi GURU jika siswanya yang lebih cerdas. 
Apapun yang terjadi, menghormati siswa itu kewajiban karena saya dan mereka adalah definisi ringkas dari simbiosis mutualisme, mereka senang dan saya tidak stress.
Yang saya sadari adalah energi positif dari keinginan berbagi serta keikhlasan mampu membayar semua jerih payah. Puas ketika mengahadapi mereka yang duduk di hadapan adalah upah yang tak tergantikan dengan mata uang apapun. Hati rasanya memuncah menjadi seorang pemenang yang mampu mengatasi puluhan karakter dari yang menjengkelkan sampai menyenangkan.  Tekadang merekapun sangat menjengkelkan, tetapi setelah itu saya merenung akan kesalahan dan memperbaiki diri, jika harus meminta maaf  saya bisa lakukan. Dan scene terbaik adalah saya senang ketika mereka memanggil sambil mencium tangan saya, hal yang tak terbayangkan sebelumnya. 
Would you like to tell me your best teacher ever?

Minggu, 17 Juli 2011

2011/2012, I'm welcome you!

Mulai tanggal 11 Juni kmarin, liburan resmi berakhir dan tentu waktunya kembali ke sekolah dan rutinitas mengajar. Ada rasa sedih dan gugup, mengapa?. Setahun yang lalu, saya mendapatkan kesempatan yang sangat berharga mengajarkan siswa-siswi yang cerdas, pengertian maupun pengacau. Sekarang, mereka beranjak naik ke kelas yang lebih tinggi dan meninggalkan saya di posisi yang berbeda. Beberapa hari ini saya sangat merindukan mereka, membayangkan wajahnya serta tingkah mereka pada saat pelajaran berlangsung dan tentunya candaan mereka untuk menghibur saya pada saat suntuk.Yang ada difikiran saya adalah apakah siswa berikutnya akan sama seperti mereka ataupun lebih buruk. Yang jelasnya sebagai seorang guru yang baik, saya harus memiliki persepsi yang positif kepada mereka inilah kemudian yang menciptakan perasaan gugup. 
Setelah membaca buku panduan tentang bagaimana memulai kelas yang baru, saya baru menyadari betapa dinginnya sikap saya pada siswa-siswi saya yang dulu. Pada akhir akademik, seorang siswi bernama Iin Mulyani Ishak mengajukan pertanyaan yang amat memalukan walaupun dia bertanya dengan senyum indahnya, "Sist knapa waktu pertemuan awal tidak pernah senyum?". saya sampai tidak bisa menjawab, kalaupun menjawab denagn bahasa dan kata-kata apa yang harus saya pilih. Hahhh........ *menertawakan dirisendiri).
Tanggal 18 Juli besok, secara formal kelas dan pengajaran resmi dimulai dan sayapun sangat gugup, neveous tahap pertengahan. lalu apa yang akan saya lakukan,
* Masuk ke dalam kelas dengan perasaan dingin, ini dilakukan untukmenciptakan rasa hormat tanpa ketakutan.
* Duduk dengan baik sambil menatap mata para siswa-siswi, ini pasti menyenangkan. Beberapa dari mereka mungkin tertunduk pada saat eye-contact terjadi. 
* Mengeluarkan kertas yang akan dijadikan sebagai presence list sementara. 
* Terpenting adalah menuliskan nama di papan tulis sambil menceritakan sedikit tentang latar belakang pendidikan. Tentukan nama ataupun panggilan apa yang diinginkan.
* Menegaskan peraturan kelas. Hal ini menjadi acuan wajib sehingga kelas berjalan sesuai apa yang dinginkan. Peraturan dapat berupa;
       a. Penentuan cover buku yang diinginkan. Well, entah mengapa saya menyukai cover dari kalender bekas.
       b. Tugas vocabulary. Wajib bagi siswa untuk menyiapkan sehelai kertas yang nantinya mereka akan isi dengan kata-kata beru.
       c. Kamus itu wajib. Kamus adalah elemen mendasr pada pelajaran bahasa asing. Meminta siswa untuk memiliki ataupun meminjam kamus. Hal ini nantinya akan sangat berguna dan membantu.
       d. Hukuman. Hukuman yang menonjol adalah pada saat datang terlambat tanpa alasan yang jelas, begitu juga dengan hukuman lainnya pada saat tidak megerjakan tugas, dsb.
* Menjelaskan tugas-tugas yang akan mereka hadapi termasuk tugas individu dan kelompok, yang terpenting adalah tugas project. Hal ini juga disertai konsekuensi terhadap pelanggaran tugas. prinsip tugas adalah memberi latihan kepada siswa selain itu ada juga pembiasaan agar mereka mampu mandiri  dan sadar akan pentingnya kewajiban. Sebagai pemberi tugaspun saya harus bijak, itu yang penting.
Pada pertemuan pertama, memberi game yang bernilai pelajaran adalah satu hal yang bisa mengabrabkan. Ini merupakan pelajaran yang bisa saya ambil dari awal mula saya mencintai siswa saya. Tertawa dalam situasi yang menyenangkan merupaka momen yang bisa saja tak terlupakan. Dengan bahasa sederhana, saya hanya ingin menjadi guru yang diingat dan dirindukan. Oh spesial sekali........
Mari dicoba!

Rabu, 06 Juli 2011

Sejarah Bahasa Inggris, Penghubung Dunia

Bahasa Inggris adalah bahasa internasional yang digunakan oleh lebih dari 50% penduduk di dunia untuk berkomunikasi antara satu bangsa dan bangsa yang lain. Bahasa Inggris sendiri memiliki keberagaman mulai dari American English, British English dan banyak lagi varietas lainnya ditentukan oleh lokasi ataupun setting bahasaInggris tersebut digunakan. Di Indonesia, bahasa Inggris adalah bahasa asing yang telah diterapkan pada kurikulum nasional. Belajar bahasa Inggis bukan berarti mengetahui asal usul dari bahasa ini. Berikut adalah sejarah singkat keberadaan bahasa Inggris. 


Sejarahnya dimulai dari kedatangan bangsa Jeman yang terdiri atas tiga suku besar, yaitu; Angles, Saxons dan Jutes pada abad ke 5 AD (tahun setelah kelahiran Isa Almasih). Mereka tiba di tanah Britania setelah perjalanan darat panjang melalui Denmark dan melintasi Laut Utara. Pada saat yang sama, penduduk asli Britania terdesak oleh invasi bangsa lain sehingga mereka menyingkir ke arah utara dan barat Britania yaitu Irlandia, Skotlandia dan Wales. Penduduk Britania pada saat itu menggunakan bahasa Celtic yang kemudian berkombinasi dengan bahasa yang digunakan oleh suku Angles berasal dari wilayah Englaland, inilah yang kemudian menjadi cikal bakal bahasa Inggris yang disebut Englisc.
Bahasa Inggris kemudian mengalami perkembangan dari masa ke masa:
       i.     Old English 450-1100 AD ((Bahasa Inggris Kuno)
Kombinasi bahasa yang dibawa oleh suku bangsa Jerman dan penduduk asli Britania kemudian berkembang menjadi Bahasa Inggris Kuno. Bahasa Inggris kuno sangat berbeda dengan bahasa Inggis pada saat ini dan tentunya lebihsulituntuk dimengerti. Kebanyakan perbendaharaan kata dalam bahasa Inggris saat ini berakar dari kata bahasa Inggris kuno.
     ii.     Middle English 1100-1500 AD (Bahasa Inggris Pertengahan)
Pada tahun 1066, Britania dilanda invasi dan kemudian dikuasai oleh bangsa Perancis yang dikomandani oleh The Duke of Normandy. Oleh sebab itu bahasa Perancis menjadi menjadi bahasa yang digunakan oleh bangsawan serta masyarakat kelas atas, sedangkan bahas Inggris digunakan oleh masyarakat menengah kebawah. Namun kemudian bahasa Inggris justru berkembang lebih baik dengan banyaknya kata-kata ‘pinjaman’ dari bahasa Perancis. Inilah ciri dari bahasa Inggris pertengahan, dan juga ditandai dengan kehadiran pujangga Chaucer.
   iii.     Modern English 1500-1800 (Bahasa Inggris Moderen)
Ø  Early Modern English
Pada abad ke 16, bahasa Inggris telah digunakan secara luas diseluruh dunia. Pengucapan kata bahasa Inggris modern menjadi lebih tegas dengan penekanan cepat pada huruf vocal. Banyak kata serta frase baru tercipta. Pada era inilah telah ditemuan “print” atau percetakan, sehingga buku-buku yang sebelumnya adalah barang mewah menjadi murah dan mudah didapatkan selain itu telah ditetapkan standarisasi penggunaan bahasa Inggris dari proses pengejaan hingga struktur kalimat (grammar). Tahun 1604 adalah tahun perdana dipublikasikannya kamus bahasa Inggris pertama kalinya.
Ø  Late Modern English 1800-present
Perbedaan yang mencolok antara bahasa Inggris di masa ini dengan masa sebelumnya adalah kosa kata. Bahas Inggris saat ini memiliki kekayaan pada kata-kata karena adanya revolusi industry dan teknologi serta kekuasaan dari kerajaan Britania yang mencakup sebahagian dari muka bumi ini. Saat ini, bahasa Inggris telah mengadopsi kata-kata dari berbagai Negara.

Senin, 20 Juni 2011

leave your fears behind,


"Ini hal baru bagi saya..................................."
Menatap kosong ke atas langit-langit kamar, ya ampun seakan tidak ada kekuatan lagi untuk memikirkan hal ini. Baru-baru ini hobi saya adalah menatap langit vanila sore hari sambil memikirkan akan sifat pengecut yang tak terelakkan ini. Mudah saja, saya diminta ntuk mengajar di tingkat Sekolah Menegah Atas yang embel-embelnya adalah ekolah unggulan di daerah saya. Uwahhh..... antara pretigious atau nerveous, what should I do?
Selama menjadi guru Bahasa Inggris, saya belum pernah mengajar formal siswa SMA. Tugas KKN, PPL, ataupun tempat saya bekerja sekarang selalu mentoknya berjodoh di SMP. Yah saya suka anak-anak yang bisa saya takuti sekaligus permainkan, wahahhhhhh guru macam apa saya ini.  
Tetapi setelah berbagi panjang lebar dengan orang terdekat, saya menyadari akan rasa kurang percaya diri sekaligus kebimbangan yang saya miliki ini. Saya terbiasa dengan tantangan dan memiliki keberanian tepat di atas kepala saya ini, karena kurang tantangan mungkin ataupun terlalu lama bermasa bodoh dengan diri sendiri yang membuat saya seperti ini. Saya harus bangkit merupakan pilihan dan bangkit dari titik mana kini sedang saya pilih. Jika hidup adalah pilihan, maka keberanian adalah kemampuan mengendalikan kebimbangan dan mengembalikan keyakinan pada tempatnya. Sejak awal memutuskan menjadi seorang guru itu tidak mudah, so ini waktu yang tepat untuk memberanikan diri. Dikutip dari buku Negeri 5 Menara, "Jangan pernah takut dan tunduk pada siapa pun. Takutlah hanya kepada Allah. Karena yang membatasi kita di atas dan di bawah hanyalah langit dan bumi".   
Maka beranilah, karena sikapmu adalah tanggung jawab untuk dirimu sendiri!---Rini

Jumat, 03 Juni 2011

what's next?


That question is quite frustrating to answer, why? Because I am 22 years old. It is not a very good time to speak about the DREAMS. Other girls outside are having good job and financially support them to own what they want. Comparing mine, I am a kind of teacher who gets super minimum salary standard and I can’t afford many things with it. A wise person said that the way to thank of all you have is a truly treasure. I never regret to be like this because I do what I like. It does no matter that it is underestimated or soon. The most important case is I never imagine being someone else outside a teacher profession. It takes quite hard working to be. Actually I hope to be a civil servant teacher, which is totally encouraged by the government and officially realized to be good job in public eyes, but whatever I want to be a teacher because I really want it. Then I want to enroll my Master school somewhere. I am thinking of ADS as the best way to drag me in, while I ever dream to have education out of this country for Master of Education or Master of Linguistics. I don’t even want to stop learning, if I do, I’ll die. This year I am too hopeless of myself listening that Mom really asks me to have my Master school, but I am in uncomfortable zone which does not let me to do that. I promise myself that next year no matter how, I should be in. I am embarrassed how strong the support of my Mom. She insists me to be a Master graduation in a very young age. I thank to Mom, but I have to bring my mind to the straightway and then fight for the way I’ve taken.
          Another story is I want to make an English club at my hometown. There’s no any club here which can help the people falling for English. It’s very interesting, because English now is not really untouchable and many people like it. It has to be free because it is another voluntary formation. I think many friends can help me to do this, but I still think of it later if I can find supporters.     
I know exactly that my present job is not being been proud to my parents, but I apology that this is amusing me. Even I had promised to my words before entering the University. What kind of a fabricant teaches me is what kind of one I suppose to be.
          I am envious to some of my friends who have passed their limits to reach their dream. So do I, but I am in the super confused of what point I must start. I miss of my dream teaching students out of facilities and in the struggle of studying. It seems that I want to catch somewhere to make a battle awareness of the important of education. For me a teacher is destinied to be a real educator, pass the darkness to bring a candle of country’s future, bring a hope for movement and stand ahead the frightened. I want to be someone who has deeply impression of heart and bring good passion to those. So, I leave much dream to do. I hope all of pray I mention will be heard, and then I can stand on one of my dream!

Senin, 23 Mei 2011

*teaching career*

It’s a little bit embrassing to tell about this since I’m just a fresh graduated of a state university and I belive that this is not really seriously called career. I’ve been working as English teacher since 2008 first at my ex junior school at my hometown, Maros. It is SMP 1 Maros, as the seventh grade English teacher. Recently I handle the appropriate classes and be responsible for the curricula. So totally, I have put my loyalty for three years, *nice to know. I also work as an super ordinary English instructor for PRIMAGAMA Collage, it’s brand new branch so the students are less.
I began my teaching while lecturing at the collage, so the sweetest understanding from the school academic leader was to place my schedule on Friday or Saturday. Then, I get about sixteen-hour teaching a week. I considerably work there because I fully know that I can serve myself with a kind of real loyalty and taking much creativity to make the class alive. It is such a lecture class for me, though I can’t trust of how much salary I get to pay my hard working, *it’s uncountable. I ever decided to join a course place, but I was not really satisfied with all the decided appointment. In other words, I hate a job which encourages me with the total of money. I meant I would seriously be worked by my excitement and skills, not as the reason as I had a good position to recruit my pupils to book the application batch. Learning is a message of heart, no one can force to do what you do not prefer. Then I did quit. A friend called me to replace her as Indonesia tutor for native speaker (kids). It was so much interesting, more than I ever thought. It was in Language Center UNM, in November and December 2010. I had four students, Leilani and Lidya from Australia and Joshua and Keylaf from USA. Unfortunately, I could not have any experience anymore, fact that some reasons I can explain. But I love it so much, outstanding. There is a strict distinction of teaching Indonesian and foreigners. I can tell you, but I just fell. But, impressively I can conclude that young learners are amazing. They can put you down by less knowledge you have, that is way teaching is a motivation to be more knowledgeable. I tried to apply for some free teacher, but some institutions could not give any help because of classical reason, *contract*. I a little bit disagree of it, yes because I’m young and that’s not my desire. It feels like I have targeted for some ideals. Now, I need to wait and be persistent of them. One ore, this year I don’t enroll my Master degree because of compelling to some scholarship application. I’m doubt, but it’s better for me to try. Seriously, I find my gorgeous self-esteem sometime and an awareness that I have to learn much more. It’s no use to think that I’m perfect, but a desire to see my dream pumps me up. Finally, wherever I am, I just want to present all I have particularly my skill as an English teacher to my beloved country. No best thing except being a teacher, outstanding me………….         

Rabu, 18 Mei 2011

*british inside*

Okay guys, here I tell you about my educational experience at collage, Universitas Negeri Makassar. I was for 2006 batch in English Education C class. It was surely glad to be with all my friends, both boys and girls. It felt like there’s a brotherhood relationship between us. I could barely remember when we were doing assignment together and receiving different point, it was called “this is my luck”. We called ourselves as BRITISH INSIDE. I didn’t know exactly where those words delivered, but it’s already Wardi’s idea. After four years, of course we have to find our own fortune going aside the world to find what we want. I come back and stay at my hometown, while my friends I have no idea about that. A little bit I know about some girls, the point is we catch our own job and live.
BRITISH INSIDE was our proudly name because that was the only class which did need to be altogether to decide everything. Though that we were not a cute genius class, our class attempted the highest point sometime. We were about 35 students from different backgrounds and absolutely characters. We had a lot of boy friends and they were keen of sport. I could remember well the first time we visited Bantimurung together was because the prize of the game. It was very cute and became unforgettable moment ever. Outside that much matters affects us that we will miss each other I believe.   
Being in a class was not easy, there was a war once. It was permitted because everybody had different stuff of head like Ayu vs. Umar or Umar vs. a whole class. Most of friend might say Fitri as a weirdo, but that’s a uniquely of her I guess. Ima was the super unpunctuality person. Wiwi was the wisest lady ever. Aswar was a laptop fairy, you knew where you should go if your laptop got fixed. Kade and Devian were ever after couple, everyone knew that there were hundred times he shot and rejected, but yeah they re in love now I think. There are many stories I can tell you.    
The captain was Umar and the vice was Ishak. I could remember who others participated the class organization, but it could be Rahmiana Rahman and Fitri Ananda Baso. The class was not strict, the lecturers in fact. Some of them could be in a gang, I called it RiTa cs, whose the formations were Rezki Aziz, Siti Qadriah, Syamsinar, Ulfiah Utami, Nurfalah and of course Rita Puspita. Then, I tell you about guys who came in a pair such as Alfirawati Bakri & Salmi, Ni Amma Nur Laily & Sabaria Bakri, and the trio Giswa Vina Astini, Adriani Palunan, & Lela Nur Sri Mustari. Where was I, I might be close to Masyita, St. Nurhidayah or Wiwintisari Mahis. We had Rezky Pratiwi and Sitti Fatimah Saleng as the icon of class, super active and of course we’re proud to have you. Other girls are Ayu Nirmawati, Ferawati Karim, Imelda Mallipa and the boys are Zulkarnain Hasyim, Muh. Aras, Devian Yusnawir, Aswar Abidin, Asrul Syamsir, Ahmad Mawardi, Fahrul Syatir, Akram Sainuddin, Rustam Efendi and Darwin. I think some of them were in love, but that’s not my business to explain here, I let their heart talk, xoxoxoxo.I don’t know whether my friends outside have already conquered or not, I hope they do.   
Whoa it seems to be childish to write your names all, but thank me please for remembering your name *it’s not an easy case, right.


Senin, 16 Mei 2011

*disappointed*

Gara-garanya instruksi cuti bersama dari Bapak Presiden 16-17 Mei 2011, jadinya hari Senin kemarin saya memutuskan untuk hang out sejenak, bersantai sambil shopping. Nyatanya proses belajar mengajar tetap berlangsung tanpa sepengetahuan saya, al hasil sayapun absent alias b-o-l-o-s. Mana saya tau coba, hari mengajar bagi saya adalah hari yang precious ketika saya harus mengumpulkan segenap ide untuk berdiri di depan mereka. Sayapun baru mengetahui hal ini baru saja, at salah satu siswa saya lagi chatting.
Student : "Sist, knapa nda datang Kmaren?"
Saya     : "???" (knapa saya harus masuk, kan libur), "So, kmarin apa kegiatannya?"
Student : "Ada anak pake baju biru (PPL UNISMUH) yang gantikanki Sist, seru tawwa kelas  karna game na kasikanki!"
Saya     : "!!!" (saya belum baik mungkin di mata mereka)
Yah, beginilah jadinya ketika apa yang diinginkan siswa tidak sesuai dengan apa yang saya berikan. Terus terang saja, saya merasa telah memberikan yang terbaik kepada mereka, tapi bila akhirnya bukan yang seperti yang saya harapkan, tentu saya tidak bisa memaksakan kemauan saya. Saya memiliki banyak kekurangan, jika saya tegas mungkin itu karena kepribadian saya. Segala maaf saya limpahkan kepada mereka apabila saya belum bisa menjadi perfect teacher. Mungkin nanti, karena saat ini pun saya masih masih banyak belajar akan kekurangan saya.

Burning desire to be or do something gives us staying power - a reason to get up every morning or to pick ourselves up and start in again after a disappointment.
Marsha Sinetar
Read more:
http://www.brainyquote.com/quotes/keywords/disappointment.html#ixzz1MaTZSrmo

Sabtu, 14 Mei 2011

Participle as adjective

Hari ini 14 Mei 2011, saya membawakan materi particilple as adjective. Wallah malah saya yang pusing sendiri, tadinya sudah punya persiapan cukup, eh malah kikuk di depan kelas. Nah ini dia sekilas penjelasannya,
Kata Sifat dibagi menjadi dari descriptive adjective dan limiting adjective. Particilple as adjective termasuk descriptive adjective, adalah kata sifat yang dibentuk dari kata kerja. Dalam hal ini pariciple dapat dibagi menjadi dua yaitu active participle (verb+ing) dan passive participle (verb+ed). Dengan perbedaan bentuk otomatis memberi perbedaan arti pada kata tersebut, perhatikan contoh di bawah:
1. Participles as adjective dapat berupa kata sifat yang dibentuk dari kata kerja tertentu yang memiliki arti yang berbeda pada penggunaannya.
She is bored vs. She is boring
Kata bored dan bore hampir memiliki arti yang sama , yaitu bosan. She is bored-> dia bosan.
Kata boring berarti kata dasar yang mendapat awalan me- atau mem-. She is boring-> dia membosankan.
Dengan kata lain active participle adalah cause of feeling or emotions, penyebab atupun sumber sehingga perassan atau emosi terjadi, sedangkan passive participle adalah receive of feeling or emotions, penerima ata efek perasaan atau emosi.
Contoh,
*It is a tiring day for Joe, now he is getting tired.
Ini adalah hari yang melelahkan untuk Joe, sekarang dia lelah.
* I'm surprised, my friends give me a surprising birthday party suddenly.
Saya terkejut, teman-teman saya memberi pesta kejutan ulang tahun secara tiba-tiba.
*The questions are confusing, I am a million confused.
Soal-soalnya memusingkan, saya sangat pusing.
 Singkatnya, tiring dan tired berasal dari kata tire (membuat lelah), konteks dalam kalimatlah yang membuat penggunaan kata harus sesuai dengan fungsinya. Well agak ribet kan, so practice makes you perfect by clicking this if possible, 
http://www.grammar-quizzes.com/passive3a.html
2. Participles as adjective dapat dibentuk dari action verbs, active participle menyatakan hal ersebut sedang terjadi pada saat diucapkan sedangkan passive participle menyatakan hasil dari sesuatu yang telah belangsung.
*A running boy can win the next competition.
Anak laki-laki yang sedang berlari dapat mamenangkan pertandingan.
*I like that fried potato.
Saya menyukai kentang yang telah digoreng.

Teaching and learning are both process  invoving the hard-working of each other, but a teacher has to make sure that she has outstanding words to amaze those learners!

Selasa, 10 Mei 2011

2010/2011 with you all students,

Tahun ini adalah tahun favorit saya selama bekerja di salah saru sekolah negeri di daerah asal saya, Maros. Mungkin karena mendapat kesempatan untuk bertugas di kelas excellent dengan kemampuan siswa-siswi yang mumpuni. Ini mejadi salah satu motivasi yang besar bagi saya untuk bereksperimen menghasilkan bahan ajaran serta materi yang menarik, tentunya karena otak saya ini agak dinamis, *I’m not trying to make a bigger case. Saya bertugas di empat kelas dengan rata-rata siswa setiap kelasnya, jadi ada sekitar 140 siswa menjadi tanggung jawab saya pada mata pelajaran Bahasa Inggris. Entah bagaimana caranya, saya hampir menghafal nama setiap siswa saya, mungkin frekuensi pertemuan dua kali seminngu juga menjadi factor pendukungnya. Dengan demikian, banyak hal-hal yang memudahkan proses mengajar saya termasuk proses penilaian karakter siswa. Saya senang mengobservasi, so…. Ini adalah sebagian tanggapan saya terhadap mereka. Mari dimualai………………….
Manusia super akselerasi adalah Annisa Ridhani Basri, mampu menyerap informasi lebih rinci dan detail. Satu-satunya siswa yang sering mendapatkan nilai 100, kadang berfikir soal saya mungkin terlalu mudah, *naif. Selain itu ada juga mereka yang super aktif bertanya dengan kritisnya Muh. Fathin Abdillah, Muh. Yusuf, Iin Mulyani, Sitti Rahmah Syan, Yustika Putri dan Graldi Ersal. Berbicara bakat atau talent, saya merasakan hal yang sangat kuat ada pada diri Muh. Yahya Alkautsar. Siswa ini pendiam, bahkan saya berfikir dia aneh, tapi luar biasanya ada sesuatu seperti language setting yang ada di kepalanya dan mungkin haya dialah satu-satunya yang punya bakat linguistik terbaik. Adalagi si Muh. Reyfan, aneh dia berandalan sekolah tapi minat belajarnya tinggi. Sering sekali saya mendapati dia termenung sendiri ataupun bergaul dengan teman dari kelas yang berbeda, well saya tak tau jelas dengan pergaulannya. Saya juga punya joker sejati, Muh. Galih Amin, Muh. Aminullah, Syarifah Azisah, Muh. Arief juga Abrianto, siswa macam mereka dengan kata lainnya ga ada loh ga rame. Ada juga si biang kerok Hasyim, Asrullah dan Muzakkir. Sampai saat ini memang ada melatar belakangi tindakan mereka, tapi ketika saya harus berkata kasar saat itu mungkin ada efek jera yang muncul. Saya juga senang dengan gaya belajar Winandar Haris & Agung, Sri & Rahmi dan Mutiara & Rosmini, hal ini semacan kolaborasi yang sempurna yang saling menopang agar yang lainnya tak tertinggal. Mungkin nama VII4 agak sedikit tertinggal, saya lelah karena kebanyakan dari mereka suka mengeluh *1/5 dari mereka, hal yang dibanggakan mungkin kemauan mereka untuk bekerja dengan sungguh-sungguh. Di kelas ini saya lebih memilih Ananda & Mahasyim sebagai the students. Di luar dari itu saya mengerti kelebihan dan kekurangan siswa-siswi saya. Mentolerir adalah hal yang sempurna karena sayapun tak akan sempurna seperti yang mereka inginkan. Selalu saja ada penyesalan tiap kali saya bertindak keterlaluan, tapi tujuan jelas untuk kedisiplinan mereka semua. Intinya saya bangga bisa mengajar kalian.  Tak ada sempurna tetapi jalan yang terbaik selalu ada toh……. I love ya all, *hug*
Trims,  

Senin, 09 Mei 2011

Anak vs. Teknologi

Buzz.... heran sama perilaku siswa-siswi sekarang. Zaman ini kan eranya FB-an plus internet-an. Manusia bumi lagi getol-getolnya nimbrung di dunia digital plus maya, takut ketinggalan zaman. Tapi jangan salah, anak berusia sangat dini pun tak mau ketinggalan. Bahkan potensi mereka untuk duduk di depan layar komputer lebih tinggi dibandingkan usia menengah ke atas. Menurut pengakuan beberapa siswa saya, mereka bisa menghabiskan waktu lebih dari dua jam untuk surfing. Gila.............. tak secara gamblang mereka mengatakan bahwa inilah alasan untuk tidak megerjakan PR. Mulai dari game on line yang bikin candu, bisa membuat mereka untuk tidak datang sekolah. Kasus kemarin adalah anak kelas 3 SMP yang tidak megikuti ujian UAS dikarenakan main point blank, dia sih dengan santainya datang minta pengulangan kepada ketua panitia (gila...... ni anak sama skali nda punya rasa penyesalan).
Teknologi pastinya memberikan dampak yang baik, disamping itu juga ada konsekuensi yang harus disadari terutama bagi orang tua dan pendidik. Sebagai pengajar, dunia maya ini telah membantu saya menemukan bahan ajaran yang efektif dan tentu saja menyadarkan saya terhadap candu yang mungkin saja didierita oleh berapa siswa saya. Saya selalu ingin mengkritisi warnet-warnet yang tidak bermoral yang selalu menginginkan keuntungan tanpa menerapkan batasan-batasan pebnggunaan yang wajar diluar dari tanggung jawab orang tua yang harus mutlak megetahui apa yang anak mereka kerjakan. Tetapi ankan sangat merugikan juga bila anak sampai ketinggalan zaman, so... intinya bersikap bijak lebih dibutuhkan dalam hal ini. Adanya kegiatan positif yang bisa dilakukan anak akan lebih baik jika didukung oleh lingkungan belajar yang nyaman, bukannya ancaman yang membuat anak malas. Selain itu pengarahan untuk bergaul ataupun orientasi berbasis keolahragaan yang membuat anak memdapatkan teman dan bisa mengeksplorasi karakter mereka pastinya akan lebih baik dibandingkan menghabiskan waktudengan frekwensi yang lama untuk ber-surfing!

Kamis, 21 April 2011

LEARNING STYLE vs. TEACHING STYLE


Learning style is a way in which a learner begins to concern on, to process, and to retain new and difficult information (Dunn & Dunn, 1987). People perceive and process information in various ways according to their perceptual and sensory strengths. This combination of perceiving and processing is formed by the unique learning styles. Hunt (1979) states learning style as the student’s style that describes a student in learning in which they try to create the best way to learn. Learning style describes how a student learns not what he has learned. Davis (1989) suggests that everyone tends to have a preferred learning style and adapt to their spare based on three types of learning; they are affective, cognitive and psychomotor that is called learning style. In other words, learning style is the best way of the students learning to explore their-selves related to cognitive, affective and psychomotor factors. While teaching style is supposed to define as the behaviors that teachers exhibit as they interact with learners (Heredia, 1999). Like students and learning styles, teachers may exhibit a teaching style preference while being able to teach in a number of different styles.
Types of learning style and teaching style
Potter and Hernacki (2004) identified characteristics of each learning style as below;
Learning style
Visual learners
Auditory learners
Kinesthetic learners
 Well-organized.
 Talk fast.
 Long term planner and organizer.
 Careful for detail.
 Emphasize on performance, either look or presentation.
 Vivid imagination.
 Remember what was read or seen in visual association.
 Undisturbed by noise.
 Information may not exist if it is not seen or written down.
 Avid readers.
 Like written reports better than verbal ones.
 Take actions after deeply consideration.
 Answer with short answer Yes or No.
 Prefer to demonstration rather than speech.
 Love arts than music.
 Know what to say but difficult in arranging the words.
 Sometimes lose attention when they want to pay attention.
   Remember what they hear.
   Talk while they write.
  Need phonics.
  A sophisticated speaker and listener.
  Remember names, but forget faces.
  Eyes move down and right when listening to others.
  Remember by listening, especially music.
  Distracted by noise.
  Games and pictures are annoying and distracting.
  Write lightly and not always legibly.
  Written information will have little meaning.
  Love music.
  Like joking than reading comics.
  Listen to something inside themselves, rather than opposite speakers.
  Remember what was done, not what was seen or talked about.
  Don't hear things well.
  Touch and movement are important.
  Not avid readers.
  Attack things physically (fight, hit, pound).
        Learn by imitation and practice.
  Touch things to get a sense of them.
  Love talking about feelings.
  Difficult in reading. 
                Love games.
  Impulsive.
  Appear slow if information is not presented in their style.
  Like to dress comfortably.
  Unconsciously touch people a lot.
Teaching styles are taken similar to student’s learning styles consisting of visual teaching style, audio teaching style and kinesthetic teaching style. They can be describe briefly as below.
(1) Visual teachers are the teachers who teach by providing reading matter. They teach better by using more reading materials or textbook and writing on the chalkboard. Visual teachers always provide detailed instructions. When teaching a new skill, they will rather demonstrate the skill than provide a listening task. They also usually present the materials by using visual displays (pictures, diagrams, graphs, etc).
(2) Auditory teachers are the teachers who teach by providing listening materials. They find it useful to read out loud when reading the textbook. They would rather provide a listening lecture than read the textbook. They usually explain the detailed information rather than write all materials on the board. They also love to make a classroom discussion and use the tape recorder or listening activity frequently.
(3) Kinesthetic teachers are the teachers who teach experiential learning or a-hands-on approach and total physical involvement with a learning situation. They usually provide learning by doing exercise or role-playing. They participate the students in related activities. They provide a huge opportunity to the students to explore their feelings about the relating teaching activity which is why they involve students’ experiences in teaching. 
Effect of learning style and teaching style
Matching of learning style and teaching style brings a tendency to the better performance to learner’s achievement. The effect of the matching between learning style and teaching style is that the learners can be more motivated in learning activity towards English as a foreign language to achieve better achievement particularly academic achievement. In other side, the mismatching plays an important role to make positive challenges particularly to English teacher in order to face the various of learning styles, kinds of materials and keeping the students’ motivations in learning. When the students are motivated in learning, indirectly the learners can achieve high achievements in cognitive, psychomotor and affective.
In sum, the students’ learning styles and teachers’ teaching styles need more attention particularly by the English teachers in order to achieve the teaching and learning objectives and to motivate the students in learning English which helps them to achieve high learning.